Jumat, 29 Juli 2016

Pendahuluan laporan tahunan



BAB  I
PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang

Undang – Undang No. 23 tahun 2014  tentang Kesehatan dan Permenkes No. 75 tahun 2014  tentang Puskesmas ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau. Pelaksana pembangunan khususnya bidang kesehatan dituntut agar meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat.
Pusat kesehatan masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Sebagai indikator keberhasilannya tersebut digunakan indeks pembangunan manusia ( IPM )yang merupakan indeks komposit yang dipengaruhi oleh angka melek hurup ( AHM ), rata-rata lama sekolah ( RLS ), usia harapan hidup ( UHH ) dan daya beli masyarakat.
Indikator kesehatan yang diwakili oleh UHH sangat dipengaruhi oleh angka kematian Ibu ( AKI ) dan angka kematian bayi ( AKB ), dan ada empat faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat yaitu faktor lingkungan 45%, faktor perilaku 30%, faktor pelayanan 20% dan faktor keturunan 5% ( H.L Bloom ).



1
 
 




UPTD Puskesmas Legonkulon menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan masyarakat (UKM) essensial dan upaya pelayanan kesehatan perorangan (UKP)  pengembangan,  untuk upaya kesehatan masyarakat essensial terdiri dari : pelayanan promosi kesehatan; pelayanan kesehatan lingkungan; pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana; pelayanan gizi; dan pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit sedangkan untuk upaya pelayanan kesehatan perorangan pengembangan terdiri dari : rawat jalan; pelayanan gawat darurat; pelayanan satu hari (one day care); home care; dan/atau rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.
Semua upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan  akan sangat berpengaruh pada pencapaian  IPM khususnya UHH sehingga diperlukan keterpaduan dan kerjasama dari setiap pemegang program.
 Kebijakan
*      Fungsi Puskesmas berdasarkan Permenkes N0. 75 tahun 2014
    1. Pelayanan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama
    2. Pelayanan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama
*      Standar Pelayan Minimum ( SPM ) sesuai Kepmenkes No.1457/MENKES/SK/X/2003
Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, maka perlu dilakukakan evaluasi setiap tahunya guna mengetahui seberapa besar sumber daya dan seberapa besar pencapaian target dalam satu tahun terakhir, guna merencanakan langkah-langkah di tahun berikutnya.





No
Indikator
SPM
Target
( 2015 )
( % )
Pen-
Capaian

Kesen-
Jangan
1
Pelayanan kesehatan ibu dan bayi


a. Persentase cakupan kunjungan ibu hamil K4
100
93,46
3,46

b. Persentase cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
100
87,90
2,90

c. Persentase ibu hamil resiko tinggi yang di rujuk
100
20
0

d. Persentase cakupan kunjungan neonatus
100
90,60
5,60

e. Persentase cakupan kunjungan bayi
100
91,24
6,24

f. Persentase cakupan bayi BBLR yang ditangani
100
100
0
2
Pelayanan kesehatan anak pra sekolah dan usia sekolah


a. Persentase cakupan deteksi dini tumbuh  kembang anak balita dan pra sekolah
100
92,02
2,02

b. Persentase cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih
 ( guru UKS atau dokter kecil )
100
100
0

c. Persentase cakupan pelayanan kesehatan remaja
100
100
0
3
Pelayanan keluarga berencana


a. Persentase cakupan peserta aktip KB
100
88,72
3,72
4
Pelayanan imunisasi


a. Persentase desa/kelurahan UCI
100
100
0
5
Pelayanan pengobatan/perawatan


a. Persentase cakupan rawat jalan
100
100
0

b. Persentase cakupan rawat inap
100
33,01
3,01
6
Pelayanan kesehatan jiwa


a. Persentase pelayanan gangguan jiwa disarana pelayanan kesehatan umum
100
100
0
7
Pematauan pertumbuhan balita


a. Persentase balita yang naik berat badanya
 ( N/D )
100
80,6
0,6

b. Persentase balita bawah garis merah
100
4
0











 































8
Pelayanan gizi


a. Pesentase cakupan balita mendapat kapsu vitamin A 2 kali pertahun
100
100
0

b. Pesrsentase cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe
100
100
0

c. Persentase cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi BGM dari keluarga miskin
100
100
0

d. Persentase balita gizi buruk mendapat perawatan
100
100
0
9
Pelayanan obstertik dan neonatal emergency dasar dan komprehensif


a. Persentase akses terhadap ketersediaan darah dan komponen yang aman untuk menangani rujukan ibu hamil dan neonatus
100
100
0

b. Persentase ibu hamil resiko tinggi /komplikasi tertangani
100
100
0

c. Persentase neonatus resiko tinggi/komplikasi tertangani
100
100
0
10
Pelayanan gawat darurat


a. Persentase sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat
100
100
0
11
Penyelenggaraan penyelidikan epidemiologi dan penanggulanagan kejadian luar biasa
 ( KLB ) dan gizi buruk


a. Persentase desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam
100
100
0

b. Persentase kecamatan bebas rawat gizi
100
100
0
12
Pencegahan dan pemberantasan penyakit polio


a. Acute Flacid Paralisis ( AFP ) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
100
100
0
13
Pencegahan dan pemberantasan penderita TBC BTA +


a. Persentase kesembuhan penderita TBC BTA +
100
100
0

b. Persentase cakupan penemuan penderita TBC BTA (+)
100
60
<20
14
Pencegahan dan pemberantasan penyakit ISPA


a. Persentase cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani
100
100
0
15
Pencegahan dan pemberantasan penyakit HIV-AIDS


a. Persentase klien yang mendapatkan penanganan HIV-AIDS
100
100
0

b. Persentase infeksi menular seksual yang diobati GO
100
100
0

c. Persentase infeksi menular seksual yang di obati sifilis
100
100
0
16
Pencegahan dan pemberantasan penyakit demam berdarah dengue (DBD )


a. Persentase penderita DBD yang ditangani
100
100
0
17
Pencegahan dan pemberantasan penyakit diare


a. Persentase balita dengan diare yang ditangani
100
526
0
18
Pelayanan kesehatan lingkungan


a. Persentase institusi yang dibina
100
100
0
19
Pelayanan pengendalian Vektor


a. Persentase rumah/bangunan bebas jentik nyamuk aedes
100
100
0
20
Pelayanan Hygine sanitasi ditempat umum


a. Persentase tempat umum yang memenuhi syarat
100
100
0
21
Penyuluhan perilaku sehat


a. Persentase rumah tangga sehat
100
90
<1.23

b. Persentase bayi yang mendapat ASI eklusif
100
85,23
0.23

c. Persentase desa dengan garam beryodium baik
100
100
0

d. Persentase posyandu purnama dan mandiri
100
100
0
22
Penyuluhan P3 Napza berbasis masyarakat


a. Persentase upaya penyuluhan P3 Napza oleh petugas kesehatan
100
100
0
23
Pelayanan penyediaan obat dan perbekalan kesehatan


a. Persentase ketersediaan obat sesuai kebutuhan
100
100
0

b. Persentase pengadaan obat esensial
100
100
0

c. Persentase pengadaan obat generik
100
100
0
24
Pelayanan penggunaan obat generik


a. Persentase penulisan resep obat generik
100
100
0
25
Penyelenggaraan pembiayaan untuk pelayanan kesehatan perorangan


a. Persentase cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar
100
100
0
26
Penyelenggaraan pembiayaan untuk gakin dan masyarakat rentan


a. Persentase cakupan jaminan pemeliharaan kes gakin dan masy rentan
100
100
0
27
Jenis Pelayanan yang dilaksanakan sesuai kebutuhan


a. Pelayanan kesehatan kerja
100
100
0

Persentase cakupan pelayanan kesehatan kerja pada pekerja pormal
100
100
0

b. Pelayanan kesehatan usia lanjut




Persentase cakupan pelayanan pra usia lanjut dan usia lanjut
100
100
0

c. Pelayanan gizi


Persentase cakupan wanita usia subur yang mendapatkan kapsul yodium
100
100
0

d.  Pencegahan dan pemberantasan penyakit HIV-AIDS


Persentase darah donor diskrining terhadap HIV-AIDS
100
567
0

e.   Pencegahan dan pemberantasan penyakit malaria


Peresntase penyakit malaria di obati
100
0
0

f.    Pencegahan dan pemberantasan penyakit kusta


Persentase kusta yang selesai berobat ( RFT rate )
100
2
0

g.    Pencegahan dan pemberantasan penyakit filariasis


*      Visi Puskesmas Legonkulon “ Terwujudnya Puskesmas Legonkulon APIK    ( Akuntable, Profesional, Inovatip dan Kooperatip ) menjadi Pusat pelayanan kesehatan Pantura sebagai daerah Wisata mendukung Desa Mandiri Gotong Royong.
*      Misi Puskesmas Legonkulon; (1) Menggerakan Pembangunan Desa Sehat (2) Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat (3) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, lingkungan dan masyarakat.
*       Pembentukan Desa Siaga Mandiri Gotong Royong (DMGR) menuju MDGs .
*      Dasar Hukum
v  UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan daerah
v  UU No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
v  UU No. 32 Tahun 2014 Tentang Kesehatan
v  Kepmenkes No. 128/MENKES/SK/II/2004 Tentang Fungsi Puskesmas
v  Kepmenkes No.128/MENKES/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar Puskesmas
v  Kepmenkes No.564/Menkes/SK/VIII/2006 Tentang Desa Siaga
v  Permenkes No. 75 tahun 2014 Tentang Puskesmas
v  Peraturan Bupati Subang No. 14G4 Tahun 2008 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat.



*      Pedoman
v  Penilaian Kinerja Puskesmas
v  Perilaku Hidup Sehat
v  Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan Terpadu ( P2KT )
B.     Strategi
    1. Manajemen Puskesmas;
    2. Pelayanan kefarmasian;
    3. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat; dan
    4. Pelayanan laboratorium.
C.    Sasaran
Yang menjadi prioritas untuk saat ini adalah pencapaian IPM 80 Kab Subang dimana peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dengan meningkatan kualitas pelayanan prima.

D.    Pokok-Pokok Kegiatan
Dalam melaksanakan pekerjaan diawali dengan pembuatan perencanaan yang mana apa, dimana, kapan, siapa, darimana, termuat secara lengkap lalu melangkah pada implementasi ( pelaksanaan ) apa indikator yang harus dicapai, berapa persen capaian target yang ditentukan, apa yang menjadi kendala dan apa yang dilaksanakan dalam mengatasi kendala tersebut lalu melangkah pada tahap evaluasi dan monitoring dimana merupakan suatu pengawasan terhadap apa yang telah dilaksakan baik berupa pertanggung jawaban administrasi ataupun berupa pemaparan hasil kegiatan bisa berupa lisan ataupun tertulis. Melaksanakan pelaporan tepat pada waktunya  adapun untuk upaya pelayanan masyarakat ( UKM ) yang telah dilaksanakan sebanyak 27 kegiatan dan upaya pelayanan kesehatan perorangan pengembangan berupa pelayanan UGD 24 jam, rawat inap dan Poned.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Musikblog

INSICO ICO