Jumat, 29 Juli 2016

lanjut laporan taunan



BAB IV
KENDALA DAN PEMECAHANYA

A.      Kendala
Beberapa upaya kesehatan/program yang masih belum mencapai target yang telah ditentukan adalah (1) Promkes : pembinaan Posyandu mandiri yang masih 33.3%, (2) Kesehatan Lingkungan : Tempat sampah yang baru 62,5%, Jamban keluarga 63,6%. (3) Kesehatan Ibu Anak dan KB : masih terjadi kasus kematian neonates 2, (4)  Gizi masih ada kasus gizi kurus sekali 2 anak, (5) BTA + yang baru menemukan 77% Penderita baru, (6) ISPA untuk rujukan dari kader  75,3%, (7) Diare yang diketemukan kader  dan diobati 89,2%, (8) DBD terjadi  kasus masih tinggi, (9) Kusta dengan keterlambatan obat bagi penderita kusta baru, (10) Kelamin masih ada kasus HIV/AIDS 3 kasus, (11) Gigi dan mulut yang baru 4,1%, (12) Lansia 43%, (13) Imunisasi: BCG rendah 97,7%, Hib yang masih rendah dan cakupan TT bumil rendah, (14) Laboratorium ketiadaan petugasdan sarananya, (15) Batra belum semua terdeteksi.
Dari semua upaya kesehatan yang belum mencapai target atau belum memperlihatkan hasil yang optimal ada beberapa kendala yang mempengaruhinya, dan untuk itu kami membedakan penyebab masalah menjadi beberapa antara lain :
1.        Sumber Daya Manusia
1.1.       Petugas.
Ketenagaan yang ada di Puskesmas Legonkulon belum memenuhi standar pegawai seperti, dokter gigi, perawat profesi, tenaga KIE, tenaga farmasi, tenaga analis laboratorium, Tenaga kesehatan masyarakat, dan tenaga epidemiologi serta driver yang belum ada. Sehingga banyak program yang terhambat dan terkendala kepada sumber daya manusia yang tidak proporsional.












88
 
 





1.2.           
89
 
Pemerintah Daerah/Kab/Kec/Desa.
Peran serta dan keterlibatan dari pemerintah daerah terutama pemerintahan tingkat desa yang belum kooperatip dan menomorduakan masalah kesehatan, sehingga pelayanan kesehatan berjalan satu pihak antara Puskesmas langsung dengan masyarakat.
1.3.            Masyarakat.
Kepedulian masyarakat terhadap kesehatan perlu di bina dan dibekali sejak dini dan masih  kalah prioritas dengan masalah ekonomi masyarakat.
2.        Sarana dan Prasarana
Puskesmas Legonkulon sebagai fasilitas kesehatan sudah selayaknya memenuhi kriteria sehat dilingkunganya, lantai yang masih rendah sehingga terendam air hujan, retak - retak, kayu kusen dan pintu yang sudah lapuk dan alat kesehatan yang gampang  rusak oleh iklim, untuk pelayanan di balai pengobatan tidak tersedia tensimeter, alat Hecting dan lain sebagainya dan itu terjadi di tiap bagian seperti Poli Gigi, KIA, Lab. Pustu yang sudah tidak bisa dihuni dan dipergunakan sebagimana mestinya  dan gedung Puskesmas yang tidak nyaman, serta keamanan lingkungan puskesmas masih belum tertata rapih dengan belum terpagar semua.
3.        Alokasi Anggaran
Tahun 2015  alokasi anggaran terbantu dengan adanya BOK, BOP, dan BPJS kesehatan walaupun kalim BPJS non kapitasi belum ditermia oleh Puskemas dari bulan Agustus sampai dengan Desember  2014  dan  masih banyak kegiatan dan atau upaya kesehatan yang belum terdanai oleh alokasi itu karena keterbatasan anggaran yang ada, sehingga dalam pelaksanaanya terkendala dan tidak bisa dilaksanakan. Terutama untuk penangan bencana rob dan banjir.
4.        Lingkungan
Wilayah Puskesmas Legonkulon berada di pesisir pantai utara yang notabane merupakan ujung dari Kab. Subang merupakan daerah langganan bencana seperti banjir Rob yang rutin terjadi tiap hari, banjir kiriman dan Kecamatan Pamanukan, Pusakanagara serta kiriman dari Kecamatan Sukasari, Bencana kekeringan terjadi pada saat kemarau, bencana angin puting beliung pada musim penghujan belum lagi bahaya jebolnya tanggul sungai cipunagara yang akan memberikan dampak terhadap kesehatan yang sangat luas.

 B. Pemecahan Masalah
Sebagai langkah antisipasi dan juga untuk mengatasi segala permasalahan yang terjadi maka disesuaikan dengan kendala yang dihadapi dan sesuai dengan kondisi yang terjadi.
B.1  Sumber daya manusia
Mengoptimalkan tenaga yang ada dan tersedia di puskesmas Legonkulon seperti seperti seorang pegawai memegang/menjalankan upaya kesehatan/program secara rangkap,  yang penting semua upaya kesehatan dilaksanakan dulu dengan berharap memperoleh hasil yang maksimal, dan pemberdayaan tenaga magang.
B.2  Sarana dan Prasarana
Berusaha memperbaiki dan melakukan pengadaan barang secara mandiri dan swadaya dengan cara saling menyisihkan uang jajan masing-masing serta terus melakukan permohonan perbaikan gedung dan pengadaan alat-alat kesehatan secara periodik dan berkesinambungan tanpa rasa lelah dan putus asa. ke dinas kesehatan kabupaten Subang sebagai induk organisasi yang bertanggung jawab.
B.3  Alokasi anggaran
Dengan terus melakukan pendekatan secara person kepada para pegawai agar tetap semangat dan berdedikasi terhadap perkerjaan walaupun tidak mendapat alokasi anggaran dan menerjunkan semua pegawai untuk membantunya.
B.4  Lingkungan
Membuat peta wilayah geomedik, peta daerah rawan bencana, serta melakukan penyuluhan dan pelatihan penggulangan bencana bekerjasama dengan para kepala desa yang daerahnya sering terjadi bencana. Melakukan wawar rutin serta memasang spanduk dan famplet.
 


BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


  1. Kesimpulan
Puskesmas Legonkulon pada tahun 2015 melaksanakan sebanyak 27 upaya kesehatan/program dan 9 upaya kesehatan/program masih terkendala dalam pencapaian target atau belum memperlihatkan hasil yang maksimal karena berbagai masalah seperti sumberdaya manusia yang terbatas, sarana dan prasarana yang minim, alokasi anggaran yang tidak merata dan juga lingkungan yang selalu dilanda bencana.
Untuk itu pula telah diambil langkah-langkah konkrit guna mengatasi semua kendala yang terjadi dengan selalu memecahkan masalah dalam loka karya mini bulanan dan membawanya ketingkat loka karya tri bulanan yang dihadiri oleh dinas instansi/SKPD yang ada diwilayah kecamatan Legonkulon serta memaksimal tenaga yang ada.
  1. Rekomendasi
Puskesmas Legonkulon yang berpenghasilan PAD nya sedikit dan selalu tidak mencapai target serta katagori daerah bencana banjir, tapi mempunyai kebutuhan yang sama dan setara dengan Puskesmas lain dalam hal operasional dan yang dilayani, bahkan untuk kegiatan tertentu perlu operasional yang lebih seperti penanganan bencana dan juga operasional pusling maka untuk itu sewajarnya dan sepantasnya agar diperhatikan dan mendapat prioritas guna peningkatan layanan dan kesetaraan pelayanan serta untuk para pengambil kebijakan dan untuk Dinas Kesehatan sebagai induk organisasi agar Puskesmas yang kecil dan terpencil seperti Legonkulon juga mempunyai layanan dan operasinal yang sesuai dengan standart kesehatan. Juga kendaraan operasional memadai terutama untuk melintasi daerah banjir dan berlumpur, serta alokasi anggaran yang lancer dan tidak terhambat.
  
Lampiran
Penanggulanagan Bencana Alam ( PBA )
Januari S.d Desember 2015

a.       Jenis bencana :
1. Banjir Rob
2. Banjir air hujan
b. Lokasi Bencana
Bencana rob terjadi di desa Mayangan, desa Legonwetan, desa Pangarengan desa Tegalurung dan desa Legonkulon, sedangkan untuk banjir air hujan terjadi di desa pangarengan, desa Bobos, desa Tegalurung, desa legonkulon, desa Karangmulya dan desa Legonwetan.
c. Waktu bencana
         Banjir rob terjadi setiap hari dengan dipengaruhi oleh musim barat yang mana air pasang naik saat malam hari sedangkan untuk musim timur air pasang naik saat siang hari. Banjir air hujan terjadi pada saat musim penghujan atau akibat meluapnya sungai Lamaran,  juga sungai Cigadung.
d.      Kegiatan yang dilakukan
-          Pra bencana: berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait, melakukan pemetaan daerah rawan bencana, mempersiapkan tenaga daerah binaan, mempersiapkan kebutuhan obat-obatan, melakukan penyuluhan baik dengan wawar ataupun pada saat setiap ada kesempatan tentang hygine sanitasi dan penyuluhan secara perorangan dan kelompok.
-          Saat bencana : Meaksialkan para petugas kesehatan yang ada di desa-desa  untuk memantau perkembangan ketinggian air atau seberapa parah bencana terjadi ( Triage ), melakukan pendataan tentang masyarakat resti, air bersih dan jamban keluarga, terus berkoordinasi dengan dinas terkait,  membuka posko 24 jam pada daerah bencana dan Puskesmas induk, melakukan pemetaan daerah terkena bencana, melaporkan perkembangan bencana 1 hari 1 kali kedinas Kesehatan Kabupaten Subang lewat SMS Gate way dan laporan tertulis.

-         
92
 
Pasca bencana : melakukan pengobatan Cuma-Cuma bagi masyarakat korban bencana, melakukan pemetaan geomedik, melakukan penyuluhan, melakukan pemerikasaan kualitas air bersih, dan PJB serta  melaporkan hasil kegiatan ke Dinas Kesehatan kabupaten subang.
e.       Hasil kegiatan
1.      Pengobatan : yang dilayani di Pos Kesehatan sebanyak 5.789 orang dengan penyakit terbanyak ISPA 1.274 orang, dermatitis 1.069 orang, Myalgia 924 orang, Rheumatoid 1.484 orang, Hipertensi 321 orang,  Gastritis 422 orang, diare 65 orang, sakit mata 34 orang, luka 44 orang, penyakit lain-lain 176 orang.
2.      Pengobatan dilakukan pada tiap dusun di desa yang terkena bencana dan terdapak bencana khusus desa mayangan dan desa legonwetan dilakukan secara rutin dengan jumlah kunjungan setiap seminggu sekali.
3.      Pengobatan korban bencana selain ditindak lanjuti oleh pihak puskesmas juga mendapat bantuan pemeriksaan dari pihak lain yang peduli terhadap bencana
4.      Evakuasi : tidak ada evakuasi
5.      PJB ( pemeriksaan jentik berkala ) : dilakukan di 7 desa dengan jumlah 1000 rumah.
6.      Berkoordinasi dengan pihak lain guna penangangan bencana seperti Tagana, Dasipena, Desa, Kecamatan, PMR dan SAR sekolah.
7.      Pos Kesehatan dibuka ditiap desa yang sudah ada polindes dan mempersiapkan tenda untuk pengungsi di depan Kantor Kecamatan.


 
DOKUMENTASI
KESIAP SIAGAAN PENANGANAN BENCANA ALAM
TAHUN 2015







TERIMA KASIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Musikblog

INSICO ICO